Ads 468x60px

Jumat, 20 Januari 2012

Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Di SMP Negeri 1 Tambakdahan

Oleh Watim Subekti,S.Pd.
(Penanggung Jawab Program SSN SMPN 1 Tambakdahan)


Pendahuluan

Pemerintah memberikan kesempatan kepada satuan pendidikan untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar nasional Pendidikan tahun 2005 selama 7 tahun sejak peraturan tersebut diberlakukan. Harapan pemerintah pada tahun 2012 ini semua satuan pendidikan di seluruh wilayah republik Indonesia sudah standar nasional. Baik itu mengenai sarana prasarana, ketenagaan, kekurikuluman, maupun penilaian. Itu artinya, bahwa minimal satuan pendidikan menjalanan pelayanan dan operasi sekolah seperti yang di gariskan dalam PP No. 19 tahun 2005 tersebut.

Apa dan bagamana upaya pemenuhan SNP di SMPN 1 Tambakdahan setelah mendapat porgarm SSN? Kendala apa saja yang dihadapi dalama pemenuhan SNP serta bagaimana masa depan sekolah ini dalam kerangka menjadi sekolah standar nasional mandiri?

Tulisan ini berupaya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan metode observasi, wawancara, serta dokumentsi secara kualitataif agar memberi gambaran yanng lebih akurat. Penulis juga memanfaatkan hasil evaluasi diri sekolah (EDS) yang dilakukan pada penghujung tahun 2011.

Pemenuhan Standar Isi
Sejak Tahun 2007 SMPN 1 Tambakdahan telah menerpakan Kurikulum Satuan Pendidikan ( KTSP ) untuk seluruh tingkatan kelas. Proses penyususnan telah melalui workshop berdasarkan panduan dari BNSP dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Proses penyusunan silabus dan RPP melalui MGMP tingkat sekolah dengan tetap berpedoman pada SKL , Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Struktur SMPN 1 Tambakdahan memuat 10 mata pelajaran, 2 muatan lokal ( Bahasa Sunda dan BTQ) dan pengembangan diri. Dengan jumlah jam pelajaran 34 jam pelajaran per minggu. Pengembangan diri dikelola oleh guru bimbingan dan konseling yang mengedepankan layanan konseling, ekstrakurikuler unggulan, pembiasaan, dan penanaman karakter bangsa. Jumlah minggu efektif 36 minggu per tahun untuk pembelajaran, 2 minggu untuk pekan kretaivitas, 4 minggu untuk libur jeda antar semester, 2 minggu untuk libur keagamaan, dan sisanya untuk kegiatan rutin sekolah dan libur umum.

Sistem pembelajaran menggunakan sistem paket. Beban belajar siswa 40 menit untuk kegiatan tatap muka, 20 menit untuk kegiatan penugasan terstruktur dan 20 menit untuk kegiatan mandiri tidak tersetruktur untuk setiap satu jam pelajaran.

Tiap tahun kami mereview KTSP melalui hasil evalusi secara khusus pada pelaksanaan KTSP. Proses review ini penting mengingat kurikulum harus senantiasa sesuai dengan perkembangan jaman. Kurikulum senantiasa terbuka bagi setiap dinamika yang menyangkut peningkatan mutu lulusan.

Standar Kompetensi Lulusan
Upaya-upaya untuk memenuhi standar kompetensi lulusan untuk SMP diantaranya ialah : (1) melakukan sosialisasi dan pengkajian terhadap SKL itu sendiri terutama oleh pendidik, (2) menemukan strategi-strategi yang efektif guna mencapai SKL, (3) merealisasikan strategi itu dalam rencanaka kerja dan anggaran sekolah secara nyata. Beberapa strategi yang yang telah sedang dan akan terus dikembangkan ilah pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Pemenafaatan media pembelajaran berbasis IT dan lingkungan, serta pelaksanaan remedial pembelajaran yang multi strstegi. Pengikutsertaan dalam berbagai lomba olimpiade, pengefektifan kegiatan pengembangan diri, dan pelaksanaan kagiatan rutin sekolah seperti peringatan hari besar agama Islam, Porak dan Porseni, LKDP, Persami dll.

Berdasarkan hasil Ujian Nsional tahun 2011, perolehan rerata ujian nasional untuk selurh mata pelajaran dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 1
Perolehan Hasil Ujian Nasional
SMP Negeri 1 Tambakdahan Tahun 2010/2011




Standar Proses
Dalama pemenuhan terhadap standar proses SMPN 1 Tambakdahan melalu kegiatan workshop pembelajaran CTL, Lesson Study, Penelitian Tindakan Kelas. Hal ini untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam prose pembelajaran.

Standar proses terdiri atas : (1) perencanaan(2) pelaksanaan, penilaian dan (4) pengawasan. Seluruh guru di SMPN 1 Tambakdahan telah telah membuat silabus dan RPP dan didokumentasikan oleh sekolah. Perencanaan pembelajaran sangat penting karena merupakan pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran. Dokumentasi dalam bentuk cetak maupun cakram padat.

Dalam pelaksanaan persyaratan pembelajaran untuk jumlah rombel memang masih belum mencapai 32 per rombel. Hal ini karena terbenturnya pihak sekolah dengan program wajib belajar pendidikan dasar. Jumlah pendaftar tiap tahun terus mengalami kanaikan secara signifikan. Walaupun sudah berupaya untuk menambah ruang kelas, namun percepatan kenaikan jumlah daya tampung dengan penambahan ruang belajar masih belum simbang. Dalam kondisi seperti nini pihak sekolah tidak dapat memaksakan ketentuan ini karena beresiko terhadap tidak tertampungnya usia wajar dikdas. Dengan jumlah siswa 1030 siswa minimal harus ada 27 ruang kelas. Saat ini kami baru memiliki ruang kelas 24 hingga masih kekurangan sekitar 3 ruang kelas. Akibatnya jumlah siswa per rombel lebih dari 32 yakni 40 siswa per rombel.

Pengaturan beban kerja guru 100 % sudah memenuhi persyaratan mengajar 24 jam pelajaran per minggu sesuai dengan sertifikat pendidiknya. Walaupun belum seluruh guru memperoleh sertifikat pendidik, beban kerja guru 24 jam pelajaran pada kegiatan tatap muka telah dipenuhi untuk yang tidak memiliki tugas tambahan. Tetapi untuk guru yang memilki tugas tambahan kegiatan pembelajaran tatap muka hanya 6 untuk kepala sekolah, 12 untuk wakil kepala sekolah, dan 12 untuk kepal laboratorium dan perpustakaan. Kekurangnnya dipenuhi atas tugas tambahannya itu.

Buku teks sudah menuhi ratio 1 buku utuk satu siswa per mata pelajaran. Bahkan untuk muatan lokal bahasa sunda hal ini juga sudah dipenuhi. Buku teks pelajaran memiliki peran penting sebagai sumber utama dalam pembelajaran. Buku dikelola di perpustakaan oleh kepala perpustakaan dan pustakawan serta dipinjamkan kepada siswa di awal tahun pelajaran melalaui layanan sirkulasi pinjaman buku teks pelajaran. Di samping dalam bentuk cetak kami juga memilki buku BSE dalam bentuk cakram padat.

Pada pelaksanaan pembelajaran para guru sebagaian besat sudah menerapkan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pada inti pembelajaran seara benar dan intensif. Hanya saja masih sedikit kegiatan eksplorasi melalaui pendalaman terhadap internet, dan sumber selain buku. Pada pelaksanaan pembelajaran yang perlu lebih disadari lagi oleh para guru ialah bahwa guru berperan memfasilitasi aktifitas belajar siswa.

Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas telah dilaksnakan baik secara terjadwal melalui kegiatan kunjunbgan kelas maupun pemantauan pembelajaran. Hasil pengawasaan disampaikan kepada guru yang bersangkutan sebagai bahan masukan dalam perbaikan kinerja guru.

Standar Pendidk dan Tenaga Kependidikan

Saat ini SMPN 1 Tambakdahan memilki 41 tenaga pendidik dan telah mengantongi minimum sarajana keualai 1 orang yang masih dalam proses pendidikan s1. Ketentuan tentang minimal sarjana untuk guru SMP telah dipenuhi sejak bebarapa tahun yang lalu bahkan kini ada sekitar 50 % sedang dan telah meningkatkan kualifikasi akademiknya ke S2. Kondisi ini tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi peningkatan mutu sekolah karena bagaimanapun mutu sekolah akan banyak bergantung pada mutu tenaga pendidiknya.

Kondisi ini ada sedikit berbeda dengan tenaga kependidikan. Dari jumlah sekitar 16 orang tenaga kependidikan 1 orang telah memilki ijasah s2 untuk tenaga perpustakaan, 5 orang berijasah SMA untuk tenaga adminstrasi sekolah, dan sisnya masih berijasah SMP dan SD khusunya untuk penjaga dan tenaga kebersihan.

Di samping memiliki kualifikasi yang dipersyaratankan, dalam standar ini seorang pendidik dan tenaga kependidikan juga harus memilliki kompetensi. Khusus untuk tenaga pendidik kompetensi itu terdiri atas komptensi pedagogik, pribadi, sosial dan profesional. Secara formal kompetensi ini dibuktikan oleh sertifikat pendidik maupun sertifikat keahlian lainnya. Sekitar 70 % guru sudah memilki sertifikat pendidik, siswanya masih dalam proses sertifikasi maupun menunggu giliran kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikat pendidk merupakan pengakuan yang resmi atas profesional guru dan wajib dipenuhi bagi seorang guru sesuai dengan PP no 74 tahun 2009.

Upaya untuk meningkatan kualifikasi dan kompetensi ini harus terus dilakukan melalui pendidikan maupun pelatihan dan forum-forum ilmiah. Harapannya agar kompetensi yang telah dimilki terus berkembang seiring dengan tuntutan jaman. Upaya –upaya untuk mempertahankan komptensi ini dilaksnakan secara terprogram melalaui MGMP kegiatan Bermutu, Lesson Study, seminar, penulisan jurnal, penelitian tindakan kelas, bedah buku, dan kegiatan lainnya baik yang swakelola maupun oleh lembaga/intansi/oraganisasai lain.

Standar sarana dan Prasarana

Sampai saat ini pemenuhan atas sarana dan prasarana telah sedang adan akan terus dilakukan mengingat masih adanya beberapa sarana yang belum dapat dipenuhi. Namun pada beberapa saran penting SMPN 1 Tambakdahan telah memenuhinya. Pada standar sarana sarana beberapa hal yang diatur di anatara menganai luas lahan, luas lantai, kelengkapan sarana pra sarana, keselamatan, kenyamana dan kesehatan lingkungan sekolah.

SMPN 1 tambakdahan memilki lahan 6383 m2. Ratio Luas lahan terhadap peserta didik untuk rombel berjumlah 24 pada bangunan 2 lantai ialah 6, 1 m2 per peserta didik. Dengan jumlah peserta didik 1030 maka ratio luas lahan terhadap peserta didik unttuk SMPN 1 Tambakdahan ialah 6,2 m2 per peserta didik.
Kelengkapan sarana prasarana dapat kami deskripsikan sebagai berikut :
(1) ruang kelas. Ratio minum luas ruang kelas terhadap peserta didik sesuai standar nasional ialah 2m2 per peserta didik. Karena kami masih kekurang kelas maka ratio masih 1,4 m2 per peserta didik. Mebelir juga masih 1 meja untuk 2 orang peserta didik.
(2) Ruang perpustakaan sudah memenuhi SNP yakni 84 m2. Namun kondisinya memerlukan perehaban. Koleksi dan perabotan juga sudah memenuhi SNP buku teks pelajaran sudah 1 mapel/peserta didik/mata pelajaran kecuali muatan lokal yang belum terpenuhi. Buku panduan pendidik, buku pengayaan dan dan referensi juga dari segi jumlah sudah memenuhi namun beberapa judul buku masih terbitan lama. Begitu pula dengan perabotannya memerlukan peremajaan bahkan perabot seperti meja baca dan rak buku sudah memerlukan penggantian. Dengan adanya ruang khusu multi media perangkat multi media kini dipindahkan ke ruang tersebut, termasuk TV eduksi, shcool net, in focus.
(3) Ruang laboratorium IPA juga sudah menuhi SNP dengan luas 120 m2 ratio luas ruang terghadap peserta didik 3m 2 per pesrta didik. Ini sudah melebihi standar yang ditetapkan pemerintah 2,4 m2 per peserta didik. Kelengkapan laboratorium juga sudah dipenuhi hanya beberapa alat saja yang kondisinya memerlukan penggangtian karan sudah aus. Laboratorium IPA sangat penting khususnya bagi pemebelajaran IPA namun laboratorium ini pendayagunannaya belum maksimal oleh guru IPA. Di samping laboratium IPA kami juga memilki laboratorium komputer atau lebih tepatnya ruang kelas yang ditempati oleh khusus pelajaran teknologi dan informatika. Sekolah sudah memenuhi minimal 40 unit komputer di ruang tersebut.
(4) Ruang pimpinan sudah memenuhi luas minimun yakni 12 m2. Namun kndisinya memang sudah memerlukan perehaban total karena tingkat kerusakan sudah berat. (5) ruang guru masih sudah memenuhi standar karena dari 41 guru diperlukan lua ruang 164 m2 sementara saat ini hanya memilki 77 m2. Sesuai SNP ratio luas ruang guru terhadap guru 4m2 per guru dan minimum luasnya 48 m2 . Perabotan juga memerlukan peremajaan. Kondisi ruang gur serupa dengan ruang pimpinna sudah rusak berat.(5) ruang tata usahan secara luas juga sudah standar tetapi kondis ruang dan perabotan sebagian besar memerlukan peremajaan.
(6) Ruang konseling, ruang UKS dan ruang Osis luas ruang memang sudah memenuhi SNP namun perabotannya masih belum lengkap. (7) Pemenuhan atas sarana jamban peserta didik yang masih memerlukan perhatian khusus. Dengan ratio 40: 1 untuk putra maka di SMPN 1 Tambakdahan memerlukan jamban sekitar 12 jamban untuk sekitar 500 siswa putra yang saat ini hanya memilki 8 jamban. Sedangkan untuk siswa putri rationya 30 : 1 diperlukan 17 jamban karena jumlah siswa putri mencapai 530 orang. Dengan hanya ada 8 jamban untuk putri, jelas masih kekurangan 11 jamban.
(8) Sarana olahraga dan ruang sirkulasi sudah dapat dipenuhi. Lapangan olah raga yang berada di tengah-tengan bangunan sekolah seluas 280 m2 dengan lantai cor beton site mix. Memuat satu lapangan basket, 2 lapangan volly ball dan 1 lapangan tenis. Namun dari segi alat-alat olah beberapa alat memerlukan penggantian seperti cakram, tolak peluru, tongkat estafet.

Standar Pengelolaan

Visi, Misi dan Tujuan SMPN 1 Tambakdahan

Visi SMPN 1 Tambakdahan Membentuk lulusan yang berkualitas.Sedangkan misinya ialah :
(1) Melaksanakan pembelajaran yang kontekstual dan bermutu.
(2)Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler unggulan.
(3)Mengopotimlkan daya dukung sekolah.
(3)Menjalin kerja sama dengan pihak luar sekolah.

Tujuan SMPN 1 Tambakdahan ialah :

1.Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkarakter bangsa.
2.Mempersiapkan peseta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang Olahraga dan Seni.
3.Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secra mandiri
4.Menanamkan peserta didik mempunyai sikap ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaftasi dengan lingkungan dan dapat bersikap sportif.
5.Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi


Rencana Kerja Sekolah

Renacana kerja dan anggaran sekolah (RKA) dirumuskan melalui rapat pihak sekolah bersama komite sekolah. RKA ditetapkan oleh Kepala sekolah dengan persetujuan komite sekolah. RKA merupakan rencana sekolah jangka menegah (1 tahun) yang pada dasarnya merupakan realisasi dari rencana kerja sekolah jangka menengah (4 ) tahun. SMPN 1 Tambakdahan telah membuat dan memiliki dokumen RKS daan RKA yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran sekolah.

Pelaksanaan RKA

Dalam melaksanakan RKA SMPN 1 Tambakdahan memilki seperangkat pedoman yang mengatur tatakelola sekolah dengan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah. Pedoman itu mengatur hal hal yang berkenaan (1) KTSP yang berhubungan dengan pengelolaan kekurikuluman, (2) kalender pendidikan, (3) Pembagian tugas pokok dan tugas tambahan tenaga pendidik dan kependidikan berikut perincian tugas dan wewenangnya yang ditetapkan melaluin surat keputusan kepala sekolah, (4) peraturan akademik, (5) tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan, (6) tata tertib peserta didik, (7) kode etik guru dan tenaga kependidikan dan (8) pedoman yang berhubungan dengan biaya operasional sekolah.

Pedoman -pedoman itu pada dasarnya merupakan landasaan hukum untuk pembuatan aturan atau keputudan-keputasan yang berkenaan dengan realisasi rencana kerja sekolah. Dengan demikaina setiap langkah yang diambil tetap sesuai dengan koridor dan rambu-rambu yang telah digariskan dalam pedoman tersebut.

Struktur Organisasai

Struktur oraganisasai di SMPN 1 Tambakdahan telah diselenggarakann degan sistem sesuai SNP. Unsur pimpinan, dewan pendidik, tenaga kependidikan, penjaga sekolah dan tenaga kebersihan telah memilki uraian tugas dan weenag yang jelas. Tata hubungan antar unsur dan mekenisme pendelelagasian.

SMPN 1 Tambakdahan menggunakan struktur oraganisasai yang terdiri atas : kepala sekolah, 4 wakil kepala sekolah masing-masing untuk bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan humas merangkap budaya dan lingkungan sekolah. Sebagaian tugas kepala sekolah didelegasikan kepada para wakilnya secara jelas. Di samping itu, dalam struktur organisasi memuat 3 kepala yang membidangi laboratorium dan perpustakaan. Staf administrasi juga dimasukan dalam struktur dengan tugas dan wewenanga yang jelas. Berikut struktur organisasi SMPN 1 Tambakdahan tahun pelajaran 2011/2012

Tabel 2
Struktur Organisasi SMPN 1 Tambakdahan Tahun Pelajaran 2011/2012



Dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah SMPN 1 Tambakdahan telah membentuk kelompok kerja kegiatan yang diketuai oleh ketua pelaksana kegiatan sementara penaggung jawabnya tetap pada kepala sekolah. Kegiatan sekolah dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja. Perubahan kegiatan hanya dapat dilakukan melalui rapat dengan dewan pendidik. Kegiatan sekolah di luar pembelajaran dan pengembangan diri di antaranya ialah (1) PSB, (2) MOS, (3) LDKP, (4) ulang tahun sekolah,(5) PHBI, (6) UAS, (7) UKK, (8) US dan UN, (9) karyawisata, (10)pemantapan UN, (11) penjurusan, (12) pelepasan siswa, (12) lomba-lomba,(13) olimpiade.

Beberapa kegiatan di SMPN 1 Tambakdahan di biadang kesiswaan diantaranya ialah (1) penerimaan siswa baru.Dalam kegiatan PSB ini sekolah menetapkan kriteria yang jelas, menerima siswa melalui selekeksi secara transparan dan objeketif, dilanjutkan dengan kegiatan masa orientasi. (2) kegiatan layanan BK dan ekstrakurikuler yang dimotori guru BK dan instruktur juga telah dijalankan dengan baik. Begitu pula dengan pembinaan prestasi unggulan sekolah bidang olah raga dan seni telah melahirkan juara 2 lomba baca Alquran tingkat kabupaten, tenis meja jura 3 tingkat provinsi tahun 2010, dan peraih medali emas untuk tolak peluru dan perunggu untuk badminton pada kegiata Popda tahun 2011. Namun sekolah ini belum melakukan pelacakan almuni dalam peningkatan kemitraan dengan pihak luar secara nyata.

Kegiatan di bidang kurikulum di SMPN 1 Tambakdahan di anataranya (1) penyusunan KTSP dan kalender pendidikan. Para guru telah memilki silabus dan RPP begitu pula sekolah telah memilki KTSP yang resmi digunakan yang dokumennya ada di guru masing-masing dan ada pada file sekolah. Kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan standar proses dengan mengembangakan metode pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan. Berbagai metode pembelajaran baik yang berbasis quantum, partisipatori, kolaboratif, koopertaif dan pembelajaran inovatif lainnya telah, sedang dan akan terus dikembangkan dalam pembelajaran. Penilaian pun sudah mengikuti sesuai standar penilaian walapun jenis dan macam penilaian masih terbatas pada bebarapa jenis dan macam penilaian saja. Pelaksanaan kegiatan di bidang lainnya pada umumnya sudah sesui RKA.

Standar Pembiayaan

Bagian penting dari standar ini ialah bahwa sekoah harus memilki biaya operasional. Dengan adanya bangtuan operasional ( BOS ) maka SMPN 1 Tambakdahan sudah memenuhi SNP pembiayaan. Dengan adanya BOS dari Pemerintah pusat dan daerah, sekolah tinggal memenuhi kekeurangnnya melalui partisipasi orang tua dan sumbangan dari masyarakat.

Penggunaan dana telah sesuai dengan RKA. Hanya saja masih ada yang belum efesien dalam penggunaan dana pada beberapa pos. Akuntabilitas dan transparansi telah dipenuhi dengan penyampaian laporan baik melalalui instansi terkait maupun publik.

Standar Penilaian

Penilian di SMPN 1 Tambakdahan terdiri : (1) penilian oleh pendidik, (2) oleh sekolah dan (3) oleh pemerintah. Ketiga penilaian itu telah dilaksanakan guna mengukur derajat pencapaian kompetensi dasar maupun kompetensi lulusan. Dengan KKM kisaran 7-7,5 untuk semua mata pelajaran, sekolah berupaya untuk mencapai standar nasional.

Informasi penilian telah disampaikan kepada peserta didik baik mengenai materi evaluasi, jenis dan macam penilaian yang telah ditetapkan dalam silabus. Penilaian di SMPN 1 Tambakdahan pada prinsipnya telah menggunakan penilaian berbasis kelas dengan memanfaatkan beraneka ragam penilaian baik secara kognitif, aktif maupun psikomotor.

Permaslahan pada penilaian masih terjadi pada belum maksimalnya akses penilaian melalui perangkat teknologi. Ke depan sistem pengelolaan penilaian harus menggunakan aplikasi berbasis web sehingga peserta didik dan orang tua dapat melihat nilai putra putrinya secara lebih mudah.

Bagian Akhir

Pemenuhan SNP di SMPN 1 Tambakdahan telah, sedang dan akan terus dilkukan guna meningkatkan layanan dan mutu sekolah. Pelaksanaan program SSN yang dirintis sejak 2 tahun yang lalu telah memberikan suatu kerangka acuan bagi terwujudnya sekolah yang memiki pelayanan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan bersasarkan PP No 19 Tahun 2005.

Walaupun secara umum kerangka acuan manajemen sekolah itu telah menyesuaikan dengan SNP namun dalam bebarapa hal masih ditemukan permaslahan yang memerlukan pemecahan secara arif dan bijaksana. Harapan sekolah ini bukan saja dapat menyediakan akses pendidikan bagi warga di sekitarnya tetapi lebih jauh ingin memberikan pelayanan pendidikan secara bermutu. Sehingga tujuan pendidikan Nasional dapat tercapai dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman